Kalian pasti sudah tahu kalo mulai Januari masuk ke musim penghujan, terlebih lebih musim penghujan yang sangat ekstrim. Gimana ngga ekstrim kalo sekalinya hujan yang disertai angin kencang bisa sampe seharian dan menimbulkan kesengsaraan bagi manusia. Misalnya, banjir, tanah longsor dll. Cuaca seperti ini kemungkinan besar adalah salah satu dampak dari Global warming yang sudah terjadi beberapa tahun akhir2 ini.
Salah satu dampak terbesar yang terjadi di daerah tempat tinggalku setiap musim penghujan adalah banjir. Ngga dikotanya, di desa-desa pun banjir. Yang lebih parahnya adalah akses jalan menuju tempat kerjaku, sepanjang Cerme sampe Kedamean, pasti banjir. Mulai Januari sampe maret ini sudah terjadi dua kali banjir yang sangat parah. adapun daerah yang terkena banjir itu adalah, Cerme, Morowudi, Benjeng, boboh dan Benowo surabaya. Banjirnya pun nggak tanggung-tanggung lo, bisa2 setinggi dada orang dewasa. Dan hasilnya adalah... akses jalan raya utama pun ditutup, macet, kendaraan harus putar balik ke daerah lain yang bisa-bisa menempuh waktu satu jam untuk muter.
Tahu ngga teman-teman? waktu banjir itu.. aku sempat kejebak macet disana, sepeda ku mogok. gimana ngga mogok, sepeda yang aku naiki sejenis motor matik yang knalpotnya rendah. Ya jadilah air dengan mudahnya masuk dan menyebabkan motor mati. Itu kejadian waktu banjir bulan januari akhir kemaren, dan yang terbaru adalah... hari Jumat kemarin. hujan turun mulai dari hari rabu dan tidak berhenti sampai hari kamis. Kamis malam air sudah mulai menggenangi daerah morowudi dan hasilnya adalah Jumat dini hari banjir besar terjadi. Hari jumat pagi Saya memutuskan untuk naik angkot karena tahu jalanan bakalan banjir dan saya tidak mau kalo motor mogok, juga karena ada acara jalan2 dengan orang2 kantor. Gara2 banjir, akses jalan cerme ditutup, jadilah angkot muter ke daerah duduk sampeyan dan metatu. Rupanya banjir juga terjadi didaerah itu sehingga menyebabkan jalan putus. Ketika angkot yang saya naiki mengarungi banjir yang tingginya hampir separo motor, hati saya cemas sekali... takut kalo mogok. Setelah sampe pertigaan cerme, perjalanan saya teruskan dengan naik ojek karena tidak angkot yang mau jalan ke daerah kedamean gara2 banjir. itu pun saya harus bernegosiasi harga dengan tukang ojek. huuuuhhhh sabar aja deh.
genangan air yang saya foto dari atas angkot
banjir didaerah benowo. foto diambil di dalam mobil waktu saya berangkat bareng bunda
Banjir didaerah morowudi cerme
Kalian tahu nggak penyebab banjr di gresik?
didaerah yang saya sebutkan diatas itu kan dibelah oleh sebuah kali lamong,
yang merupakan anakan dari suangai bengawan solo.
Nah kali lamong tersebut ternyata sudah rusak,
rusaknya gara2 sering dilewati oleh kapal2 kecil yang mau bersandar ditepian sungai lamong.
Kapal2 kecil itu mengangkut barang milik perusahaan didaerah tersebut.
Sebenarnya sih kapal2 sudah dilarang oleh pemerintah untuk melewati sungai itu
tapi mereka tetep bandel. Jadilah bajir besar setiap ujan turun...
Gresikku sayang.. Gresikku malang...
mbaca liat ini,jd tahu,ternyata ente gigih juga buat berangkat kerja,,,dikoran juga dibahas masalah perusahaan2 itu. masalahnya mereka,mengaku kalo daerah reklamasi itu adalah mirik mereka. lho..trus,itu kan daerah yang menurut undang2 harus dilindungi,pertanyaannya. knp bisa jatuh ke tangan pemilik perorangan???
ReplyDeletewahahahaha aduh ode....pertanyaanya sungguh berat. silahkan bertanya pada orang yang terkait...pemerintah. Hayo...hayo Pemerintah Gresik, gubernur Jatim.. bisakah kalian menjawab pertanyaan ini sekaligus mewakili pertanyaan ribuan warga Gresik?
ReplyDeleteYang jelas de, masalah banjir yang merupakan kejadian tahunan ini tidak boleh dibiarin. Apalagi cuaca semakin tidak menentu begini... kasian warga-warga.. jadi terganggu aktivitasnya
iye,Q sendiri belum pernah dengar program yang serius di lakukan pemerintah untuk ngatasi banjir ini. kalo pun ada,pasti ditolal oleh kelompok tertentu.seperti rencana pembangunan waduk,Q lupa dimana tempatnya.masyarakat disitu menolak keras rencana pembangunan itu. entah sampe skrg gmn kelanjutannya.
ReplyDeleteQ ja,satu kali pernah harus putar balik wkt mau ke benowo...lewat stadion GBT. muter balik,terpaksa lewat greges...hah,bete kan,ngejengkelinnya lagi,gak ada rambu2 yang menyatakan bahwa daerah itu gak bisa dilewati krn banjir.
memang pemerintah kita kayaknya untuk mengatasi banjir susah banget.. mungkin karena pejabat2 di Indonesia memang senang dengan yang basah2 kali ya,, jabatan basah.. :D
ReplyDelete