What is that???
Apa yang disebut damar kurung adalah semacam lampion (damar=lampu) berbentuk kotak persegi dari kertas dengan tulang-tulang bambu, ada lampu di tengahnya. Dibentuk menyerupai lampion kotak. Pada sisi-sisi damar kurung itulah Masmundari melukis dengan nuansa yang khas ramadan. . damar kurung ini memang lekat dengan ramadan, yakni setiap menjelang ramadan ada tradisi menjual damar kurung di Gresik. Hanya sayangnya, tradisi itu kemudian nyaris punah karena tak ada lagi yang melukis damar kurung, kecuali Masmundari satu-satunya.Di Gresik ritual ini dinamai padusan bukan megengan. Yang berakar dari kata adus, dimaksudkan untuk menandai kegiatan mandi yang dilakukan untuk membersihkan diri menghadapi bulan Ramadhan . Damar Kurung dulunya dijual di dua tempat. Satu di pintu masuk Makam Umum Telogo Pojok, satunya di perempatan menuju pelabuhan. Namun akhir-akhir ini hanya di jual di pintu makam.
Dalam pandangan seni rupa, lukisan-lukisan nenek ini sedemikian unik. Ada yang menyebut bergaya naif, kekanak-kanakan, dan beliau melukis seperti meluncur begitu saja. Maka seorang perupa asal Gresik, Imang AW tertarik untuk mengangkatnya dalam khasanah lukisan pada umumnya. Masmundari diminta melukis dengan bahan dan alat melukis yang lebih bagus, melukis di atas selembar kertas, kemudian dibingkai sebagaimana lukisan pada umumnya. Maka jadilah lukisan gayaMasmundari yang menarik banyak kalangan dalam pameran di Jakarta dan hotel-hotel besar serta mendapat perhatian dari petinggi negeri termasuk Presiden RI. Mbah Masmundari tidak ngawur dan bukan pelukis kampungan. Mbah melukis dengan konsistensi tinggi terhadap style, aliran dan pakem damar kurung yang orisinil. Sejatinya damar kurung itu adalah warisan budaya seni lukis yang bener-bener berakar dari jaman baheula. Jaman di mana orang membuat candi. Kalau Anda sudi melototi batu di relief dinding candi tentu bakal menemukan karakter yang sama dengan damar kurung. Teknik melukisnya tidak jauh beda. Anda bakal menemukan orang yg digambar di awang-awang, miring, terbalik dan lain-lain.
Seperti komentar Jakop Soemardjo, budayawan dan staf pengajar Pendidikan Pasca Sarjana Fakultas Senirupa dan Desain ITB : “Dengan singkat, gambar-gambar damarkurung Masmundari mengandung rekaman budaya Indonesia sejak prasejarah sampai zaman Islam di Jawa. Karya-karya Masmundari adalah fosil budaya”.
Dalam bagian lain Jakop juga mengungkapkan bahwa hanya didapatkan seorang pelukis saja yang tersisa (Masmundari –red). Ini juga merupakan suatu keajaiban. Masmundari tentulah salah satu keturunan dari nenek moyang warga Mojopahit.
Damar kurung dan Masmundari lantas jadi asset berharga bagi Gresik, dia diundang kemana-mana, pameran dalam berbagai kesempatan, meski ada saja yang tega memperlakukan tidak semestinya. Pemerintah Kabupaten Gresik menjadikan damar kurung sebagai maskot kota, membuat tiruan damar kurung ukuran besar untuk lampu dan monumen kota, anak-anak pun digerakkan melukis gaya damar kurung, hingga akhirnya damar kurung identik menjadi ciri khas kota Gresik. Lagi-lagi, ada juga yang menjadikan Masmundari sebagai pijakan untuk cari keuntungan, mereka hanya butuh master lukisannya, kemudian digandakan berlipat tanpa imbalan apa-apa buat nenek yang masih sehat ini. Damar kurung juga terbagi menjadi 2 jenis tema lukisan. Yang pertama jenis lukisan sakral. Yakni lukisan yang menceritakan legenda, upacara adat, upacara keagamaan atau jenis ritualitas lainnya. Yang kedua jenis profan. Yaitu lukisan yang menceritakan kehidupan sehari-hari. Seperti lukisan yang berjudul Tujuhbelasan, Pasar Bandeng, Mbok Omah Melu KB, Proyek, dll.
Tinggal di kampung Jl.Gubernur Suryo VIII no 41.B Gresik, Masmundari hanya memiliki satu anak, 5 cucu,. Lampion damar kurungnya ada yang terbuat dari fiber dengan tulang kayu, bukan lagi kertas dan bambu. Termasuk juga lukisan (gaya) damar kurung yang sudah dikemas seperti lukisan pada umumnya. Sayang, pada tahun 2005 pelukis ini meninggal dunia. Beliau meninggal dalam umur 100 tahun lebih. Kini Damar kurung diwariskan kepada anaknya. Banyak yang bilang hasil lukisannya masih bagus Mbah Masmundari
wah...km pemerhati seni yah..
ReplyDeleteyah, biasa, mencari kesempatan memperoleh keuntungan udah jadi kelemahan manusia.. tapi hebat.. panjang umur sekali, di atas 100 th.. ckckck... semoga pemerintah gresik terpanggil untuk memberi 'royalti' pada keluarga masmundari
Guys,
ReplyDeleteSupport The Earth Hour, by turning off all the electricity for an hour on Saturday, March 27'th 2010, 8.30 pm.
Dukung The Earth Hour, dengan mematikan semua lampu dan listrik selama 1 jam, pada hari Sabtu, 27 Maret 2010 mulai dari jam 20.30 malam.
This is the least we can do....
Love the Earth...
Ninneta
ayo semangat ngeblog...
ReplyDeletehttp://deekkyy.blogspot.com
bagus juga tuch...
ReplyDeletebagus jg tuch...
ReplyDelete