Kali ini saya mau bercuap cuap... about just to be you/our self. Saya jadi ingat pada salah seorang temen kos sewaktu kuliah dulu ( junior) sebut saja dia Qiey. Ni cewek bener-bener nggak pede dengan dirinya. Suatu saat saya dan teman-teman mendapatinya sedang menangis sesenggukan dipojokan kasur. Waktunya ditanya sama teman-teman " kenapa sih nduk?" jawabannya... sungguh mencengangkan.
" Mbak... aq jelek ya? aku jijik sama diriku sendiri" wah ni bocah kenapa ya? dan setelah kita tanya lagi dan mencoba menghiburnya, dia baru menceritakan kenapa dia menangis. Dia merupakan mahasiswa baru di salah satu PTN disurabaya ( sama seperti saya tapi beda fakultas). Dia bercerita kalo selama dirinya kuliah belum mendapat teman seorangpun dan mengatakan bahwa terjadi GAP antar mahasiswa disana. Dia berpendapat kalo faktor yang menyebabkan tidak bisa mendapat teman di kampusnya karena dia berwajah jelek. *sejenak saya perhatikan wajahnya, emang... wajahnya penuh dengan jerawat dan dia mempunyai rambut keriting...TAPI SESUNGGUHNYA DIA SEORANG GADIS YG MANIS* dia beranggapan Orang yang akan mengobrol dengan dia pasti melihat ke wajahnya dan beberapa memandangnya dengan jijik. " Beruntung mbak, kmu punya wajah mulus tanpa cela seperti itu" katanya melihat ke arahku. Trus dia bilang, kebanyak maba di kampusku itu orang2 yang berada mbak... mereka mampu berbuat apa saja termasuk pilih2 teman". dan dia ketika dia sedang dalam keadaan down, entah putus dengan pacarnya atau apa gitu, ujung2nya pasti mengaitkan dengan kedaan dirinya. Fiuuuh.... capek deeeh
" Mbak... aq jelek ya? aku jijik sama diriku sendiri" wah ni bocah kenapa ya? dan setelah kita tanya lagi dan mencoba menghiburnya, dia baru menceritakan kenapa dia menangis. Dia merupakan mahasiswa baru di salah satu PTN disurabaya ( sama seperti saya tapi beda fakultas). Dia bercerita kalo selama dirinya kuliah belum mendapat teman seorangpun dan mengatakan bahwa terjadi GAP antar mahasiswa disana. Dia berpendapat kalo faktor yang menyebabkan tidak bisa mendapat teman di kampusnya karena dia berwajah jelek. *sejenak saya perhatikan wajahnya, emang... wajahnya penuh dengan jerawat dan dia mempunyai rambut keriting...TAPI SESUNGGUHNYA DIA SEORANG GADIS YG MANIS* dia beranggapan Orang yang akan mengobrol dengan dia pasti melihat ke wajahnya dan beberapa memandangnya dengan jijik. " Beruntung mbak, kmu punya wajah mulus tanpa cela seperti itu" katanya melihat ke arahku. Trus dia bilang, kebanyak maba di kampusku itu orang2 yang berada mbak... mereka mampu berbuat apa saja termasuk pilih2 teman". dan dia ketika dia sedang dalam keadaan down, entah putus dengan pacarnya atau apa gitu, ujung2nya pasti mengaitkan dengan kedaan dirinya. Fiuuuh.... capek deeeh
Well... berbicara dengan junior yang satu ini harus ekstra sabar... karena dia termasuk tipe orang yang sensitif. Saya bilang pertama, kamu harus mensyukuri dirimu apa adanya. Kamu ngga boleh menyalahkan keadaan dirimu. Apa yang kamu punya sekarang karena anugrah Tuhan. Kedua, Cuek aja orang mau komentar atau memandang apapun tentang kondisimu. Thanks God, kamu diberi tubuh yang keren kayak model-model. Ketiga, ngga semua orang itu memandang dari segi fisik aja... ya pasti iya saat mengobrol harus memandang wajah lawan bicaranya. Kecuali kalo orang itu nggak respect sama diri kita. keempat, ngga semua juga orang berteman itu milih-milih, memang juga ada sebagian yang seperti itu... kan kamu masih bisa berteman dengan teman dikampus yang lain, kamu masih punya kami, teman2 kos yang selalu ada buat kamu. Pasti ada orang yang mau berteman dengan kamu tanpa memandang seperti apa kedaan fisik dan kedaan yang kamu punya.yang penting.. kamu harus tetap menjadi dirimu sendiri.
Dan setahun berikutnya dia sedikit demi sedikit berusaha memperbaiki kedaan wajahnya dengan berkunjung ke salah satu klinik kecantikan di Surabaya. Saya bersyukur dia tidak jadi meluruskan niatnya untuk operasi plastik ataupun mengakhiri hidupnya hanya tkarena tidak mempunyai wajah yang sempurna. Buat apa juga punya wajah yang sempurna tapi tidak punya hati yang baik? iya kan?. Dia juga meluruskan rambutnya dan dia juga rajin luluran seminggu sekali ( biar putih gitu).ckckck.... ya sudahlah kalo urusan ini aku biarin aja, namanya juga cewe lah.. perawatan gitu. apalagi hidup di Surabaya yang super HOT. Syukurlah... nggak lama kemudian dia sudah bangkit, nggak minderan lagi kayak di awal tahun masuk kuliah, tidak sering mengeluh dan lebih banyak bersyukur terhadap apa yang dia miliki.
Hmmm lepas dari itu, saya sebenarnya juga ngga PD ama diriku sendiri. Tinggiku 160 aja ngga nyampe, punya ukuran kaki imut banget... 35 itupun kadang masih nyisa dikit, saya juga bukan termasuk tipe orang yang berotak encer alias pintar, tidak memiliki kulit yang putih, tapi saya bersyukur kepada Allah tentang apapun yang saya miliki dan saya terima dengan ikhlas... termasuk memiliki wajah yang manis ( hahahaha kumat lagi narsisnya).
Hmmm lepas dari itu, saya sebenarnya juga ngga PD ama diriku sendiri. Tinggiku 160 aja ngga nyampe, punya ukuran kaki imut banget... 35 itupun kadang masih nyisa dikit, saya juga bukan termasuk tipe orang yang berotak encer alias pintar, tidak memiliki kulit yang putih, tapi saya bersyukur kepada Allah tentang apapun yang saya miliki dan saya terima dengan ikhlas... termasuk memiliki wajah yang manis ( hahahaha kumat lagi narsisnya).
Oia, ada yang nanya lwat formspring.
hello nanda semester brapa? ( anonymous)
xixixixi....
semester berapa ya? ayoo coba tebak? ( ehem...) banyak yg nanya aq masih sekolah kelas berapa atau kuliah smester brapa ( jadi ngerasa muda, apa gara2 faceku yg imut ya ihiiiy?) begini... jawabannya adalah... saya sudah lulus alias tidak sekolah dan kuliah lagi teman2..
memang susyah ya punya wajah baby face, xixixixi
ReplyDeleteicha: alhamdulillah.... kmu jg manis kok hehe
ReplyDelete