Saturday, November 01, 2014

My Wedding Party : Adat Jawa

Assalamuualaikum wr wb

Hai teman-teman dunia blog..bagaimana kabarnya? hehehe maafkan baru sekarang saya muncul kembali. Pengen menulis tapi rasanya ada saja halangan... banyak kesibukan sekarang (sok jadi artis). Sebenarnya saya mau posting tentang resepsi pernikahan saya sejak lama tapi ke pending mulu sampai.. akhir-akhir ini dihebohkan dengan berita pernikahan Raffi ahmad dan Nagita Slavina. Jadi deh saya tergerak untuk menulis postingan ini.

Resepsi pernikahan saya dilaksanakan tanggal 24 November 2012, dua minggu setelah akad nikah yang dilaksanakan tanggal 11 November 2012. Mengapa jaraknya dua minggu? hal ini dikarenakan ribetnya booking tempat dan tanggal tersebutlah yang masih kosong.  Resepsi pernikahan dilaksanakan di Gedung Graha Petrokimia gresik. Tema resepsi pernikahan saya adalah Adat jawa tengah. Ada alasan mengapa kami memilih adat jawa tengah salah satunya adalah karena kami tidak ingin melupakan adat leluhur kami yang sudah turun temurun. Selain itu memakai adat jawa juga impian mama dan saya sendiri.

Busana pernikahan yang saya pakai tidak seperti yang dipakai oleh Nagita slavina ya... Yang dipakai Nagita itu adalah busana pernikahan keraton jogja dengan menggunakan basahan/dodotan. Sedikit informasi.. dahulu busana dodotan/basahan hanya boleh dipakai untuk putri keraton. Sedangkan yang saya dan suami pakai adalah busana pengantin yang terbuat dari kain beludru hitam dengan jahitan / sulaman benang emas.

Dalam resepsi ini ada serangkain acara upacara sebelum ramah tamah dengan para tamu. Upacara adat ini adalah Panggih atau temu manten. Biasanya acara ini dilaksanakan di rumah mempelai wanita, tapi kalau dilaksanakan pada saat resepsi di gedung ya tidak masalah.




Pengantin baik mempelai laki-laki atupun mempelai perempuan diapit oleh kembar mayang

kemudian masing-masing kembar mayang menukar sanggan atau hiasan dari janur.

setelah itu ayah dari mempelai putri membawa pengantin ke kuade.

Setelah sampai kuade, ayah memanku pengantin berdua. Hal ini dimaksudkan bahwa orang tua tidak memihak keduanya atau netral dalam rumah tangga.


Acara kacar kucur. disini mempelai laki-laki memberikan beras kepada sang istri. 
Maksudnya..laki-laki setelah menikah harus memberi nafkah untuk istri dan keluarganya.



Setelah sang istri mendapat nafkah, diberikan ke orang tua.