Sunday, March 27, 2011

Datang dan Pergi

Rasanya hati dan hidupku sudah terbiasa dengan istilah datang dan pergi, memberi dan menerima, kehilangan dan medapatkan... semua aku terima  dengan ikhlas. " Kau datang dan pergi, ooh begituh saja.... semua kutrima... apa adanya " begitu kata Letto. Dalam waktu kurun satu tahun ini sudah banyak orang-orang yang datang dan pergi dalam kehidupanku. Teman-teman lama, teman baikku.. satu persatu pergi keluar kota dengan alasana yang beragam, ada yang mengikuti suami setelah menikah, ada yang keluar pulau karena amanat tugas, teman-teman kos satu persatu pergi meninggalkan kos setelah wisuda, teman-teman kuliah satu persatu.. entah pada kemana tidak ada kabarnya ( Hai teman2 sastra inggris UNAIR 2003, pada kemana kalian?) dan yang terbaru adalah dalam waktu 8 bulan selama aku kerja... sudah 3 kali sayA mengalami pergantian teman kantor.

Yang pertama, sebulan kerja,pada bulan Agustus 2010, Pak Imron dan Denny pindah mutasi kantor unit kerja. Pengganti mereka adalah Mas Ajiz, mas sodiq  dan sindu. Kedua, pada bulan Desember 2010 tepatnya. Sania, teman tellerku akhirnya berangkat ke Pulau bawean. Dia mutasi ke unit kerja baru disana, di kampung halamannya. Sania, orang yang mengajariku tentang bagaimana menjadi teller di unit, menjelaskan situasi di unit, mengajariku ilmu2 yang berkaitan dengan perbankan ( karena dia lulusan sekolah perbankan ), juga orang yang mengajariku tentang fashion dan menceritakan tentang Pulau Bawean. Satu lagi... teman yang menemaniku makan es krim magnum di sore hari selepas jam kantor ^^. Bawean....Hmmm aku yang orang gresik belum pernah ke pulau tersebut, adakah yang sudah mengunjungi pulau itu?

Di bulan yang bersamaan, kantorku kedatangan pegawai baru, seorang teller untuk menemaniku bekerja. Dia adalah Mega. Dia berasal dari jombang, jawa timur.Namun rupanya kebersamaan kita tak berlangsung lama, Februari 2011, Mega dan kedua teman kantor lainnya, mas Galih dan mbak Siti di mutasi. Dan pengganti mereka adalah Iin, teller dari unit Balongpanggang dan Denis, CS dari unit Benowo. Sekarang yang akan meninggalkan kantor adalah Bunda ruth, ibu kepala unit. Sedih rasanya kehilangan sosok pemimpin seperti beliau. tidak melebih-lebihkan lho.. namun memang seperti itu kenyataaannya. Beliau adalah satu2nya wanita yang menjadi kepala unit di cabang Gresik dengan umur yang masih muda.  Beliau juga orang yang sangat ramah, baik, care dengan pegawai dan tidak sombong. Beliau juga sosok yang gaul. huhuhu berat rasanya..... Bun saya kepingin ikut  bunda pindahhhhh.

Seperti kebiasaan sebelumnya, kalau ada yang pindah kita selalu mengadakan perpisahan. Kali ini perpisahan nya diadakan di Pacet. Pacet adalah tempat wisata di kabupaten Mojokerto yang terdapat tempat pemandian air panasnya. Kalo dari temapat kerja saya, Pacet bisa ditempuh dengan waktu kurang dari 1 jam saja. Jadi sama seperti surabaya-gresik gitu deh. Kita berangkat ke pacet jam 5 sore, boleh dibilang yah.. terlalu malam  :( sampe di Pacet, kita langsung beli minuman anget,jagung bakar dan beli ote2 khas pacet... menikmati makanan tersebut sambil ditemani gerimis hujan.sungguh sangat romantis hahahahaa.. drama deeeyyy. Setelah badan berasa anget sedikit... kita memutuskan untuk mencari makan malam. tapi sebelumnya kita mampir belanja dulu... biasa, oleh2 buat orang rumah. 

Setelah belanja, kita langsung tancap ke rumah makan di sekitar situ ( lupa namanya). Katanya sih.. rumah makan ini terkenal enak tapi lama banget pelayanannya, tapi emang bener sih hehehe. Disana sambil menunggu makanan, kita bercanda dan memberikan bingkisan untuk bunda. disitu juga Bunda ruth menyampaikan pesan dan kesan-kesannya untuk kita semua. sungguh jadi terharu... jadi makin pingin ikut bunda pindah hiks hiks...

Jambu sukun tanpa biji, oleh untuk orang rumah


Berpose dulu sebelum berangkat ke pacet


Saturday, March 26, 2011

Gresikku Sayang, Gresikku malang

Kalian pasti sudah tahu kalo mulai Januari masuk ke musim penghujan, terlebih lebih musim penghujan yang sangat ekstrim. Gimana ngga ekstrim kalo sekalinya hujan yang disertai angin kencang bisa sampe seharian dan menimbulkan kesengsaraan bagi manusia. Misalnya, banjir, tanah longsor dll. Cuaca seperti ini kemungkinan besar adalah salah satu dampak dari Global warming yang sudah terjadi beberapa tahun akhir2 ini.

Salah satu dampak terbesar yang terjadi di daerah tempat tinggalku setiap musim penghujan adalah banjir. Ngga dikotanya, di desa-desa pun banjir. Yang lebih parahnya adalah akses jalan menuju tempat kerjaku, sepanjang Cerme sampe Kedamean, pasti banjir. Mulai Januari sampe maret ini sudah terjadi dua kali banjir yang sangat parah. adapun daerah yang terkena banjir itu adalah, Cerme, Morowudi, Benjeng, boboh dan Benowo surabaya. Banjirnya pun nggak tanggung-tanggung lo, bisa2 setinggi dada orang dewasa. Dan hasilnya adalah... akses jalan raya utama pun ditutup, macet, kendaraan harus putar balik ke daerah lain yang bisa-bisa menempuh waktu satu jam untuk muter. 

Tahu ngga teman-teman? waktu  banjir itu.. aku sempat  kejebak macet disana, sepeda ku mogok. gimana ngga mogok, sepeda yang aku naiki sejenis motor matik yang knalpotnya rendah. Ya jadilah air dengan mudahnya masuk dan menyebabkan motor mati. Itu kejadian waktu banjir bulan januari akhir kemaren, dan yang terbaru adalah... hari Jumat kemarin. hujan turun mulai dari hari rabu dan tidak berhenti sampai hari kamis. Kamis malam air sudah mulai menggenangi daerah morowudi dan hasilnya adalah Jumat dini hari banjir besar terjadi. Hari jumat pagi Saya memutuskan untuk naik angkot karena tahu jalanan bakalan banjir dan saya tidak mau kalo motor mogok, juga karena ada acara jalan2 dengan orang2 kantor. Gara2 banjir, akses jalan cerme ditutup, jadilah angkot muter ke daerah duduk sampeyan dan metatu. Rupanya banjir juga terjadi didaerah itu sehingga menyebabkan jalan putus. Ketika angkot yang saya naiki mengarungi banjir yang tingginya hampir separo motor, hati saya cemas sekali... takut kalo mogok. Setelah sampe pertigaan cerme, perjalanan saya teruskan dengan naik ojek karena tidak angkot yang mau jalan ke daerah kedamean gara2 banjir. itu pun saya harus bernegosiasi harga dengan tukang ojek. huuuuhhhh sabar aja deh.

genangan air yang saya foto dari atas angkot

banjir didaerah benowo. foto diambil di dalam  mobil waktu saya berangkat bareng bunda

Banjir didaerah morowudi cerme

Kalian tahu nggak penyebab banjr di gresik? 
didaerah yang saya sebutkan diatas itu kan dibelah oleh sebuah kali lamong, 
yang merupakan anakan dari suangai bengawan solo.
Nah kali lamong tersebut ternyata sudah rusak,
rusaknya gara2 sering dilewati oleh kapal2 kecil yang mau bersandar ditepian sungai lamong.
Kapal2 kecil itu mengangkut barang milik perusahaan didaerah tersebut.
Sebenarnya sih kapal2 sudah dilarang oleh pemerintah untuk melewati sungai itu
tapi mereka tetep bandel. Jadilah bajir besar setiap ujan turun...

Gresikku sayang.. Gresikku malang...